Sunday 7 June 2009

Membuat Anggrek Bulan Rajin Berbunga

anggrek bulan

Siapapun pasti terpikat melihat keindahan bunga Phalaenopsis alias si anggrek bulan yang tergantung pada tangkai-tangkai bunga yang keluar dari tanaman2 anggrek yang sehat, yang sedang melayang-layang bagaikan kupu2 mengikuti semilir angin yang kerap menggerakan bunga2 tersebut.

Penampilannya memang wah dan phalaenopsis agaknya semakin populer saja di kalangan hobbiis anggrek dewasa ini. Namun ada anggapan bahwa genus anggrek ini cukup sulit dipelihara apalagi untuk membuatnya berbunga. Benarkah?

Berikut beberapa tips dan triks praktis dan sederhana agar phalaenopsis rajin berbunga.

1. Jika ingin memelihara dari kecil/ botolan lebih baik membeli species/ hibrida yang sudah mempunyai nama ataupun berasal dari silangan nurseri yang sudah ahli di bidangnya. Bibit yang baik adalah langkah pertama yang penting sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya.

2. Jika membeli ukuran dewasa maka kenalilah dulu sifat Phalaenopsis anda sebelum membeli.

3. Banyak membaca artikel2 mengenai pemeliharaan Phalaenopsis dari buku2 anggrek atau media elektronik spt internet agar semakin mengasah kemampuan kita.

4. Akar, yang sehat mutlak dibutuhkan untuk pembungaan, jadi perhatikan media yang digunakan agar akar phalaenopsis dapat tumbuh sempurna, sifat media dipilih yang dapat menyerap air tapi tidak menyimpan air, kombinasi media dapat dilakukan agar didapatkan sifat2 yang pas.

5. Tanpa akar yang sehat, maka daun tidak akan tumbuh dengan baik, ciri2 tanaman yang sehat biasanya daun baru akan tumbuh makin besar/ sama besar dengan daun sebelumnya. Jagalah daun agar tetap sehat karena pada organ ini yang berguna untuk memproduksi zat hara yang akan digunakan oleh tanaman.

6. Jaga jangan sampai Phalaenopsis anda terkena hujan, daunnya yang besar dan bergelombang sering menyebabkan air hujan tertinggal dan dapat menyebabkan jamur penyakit untuk berkembang biak dan menyerang anggrek anda.

7. Jaga jangan sampai terjadi dehidrasi pada anggrek anda, lakukan penyiraman secara teratur, namun tidak berlebih.

8. Pemupukan dilakukan pada kedua bagian daun, atas dan bawah, pada waktu pagi hari sebelum cahaya matahari mengenai tanaman anda.

9. Gunakan beberapa macam pupuk, selang-seling antara pupuk kimia dan pupuk organik, jika tanaman sudah dewasa boleh digunakan pupuk booster yang berkadar P tinggi.

10. Yang paling penting perhatikan empat unsur penting dalam pemeliharaan Phalaenopsis yang tidak dapat diabaikan, yakni:

Cahaya.
Phalaenopsis termasuk anggrek yang tergolong tidak tahan oleh sinar matahari langsung, sinar matahari pagi-siang yang terhalang oleh bayangan dedaunan termasuk yang paling baik untuk menunjang pertumbuhan vegetatif dan memicu pembungaan. Umumnya Phalaenopsis dinaungi oleh paranet 65% jika area tanam terbuka dan paranet 55% jika area tanam dikelilingi oleh tembok/pohon2 besar.

Kelembaban.
Phalaenopsis suka dengan kelembaban, idealnya antara 60%-75%, terlalu lembab akan menyebabkan jamur mudah berkembang biak, terlalu kering akan menyebabkan tanaman dehidrasi. Untuk menjaga kelembaban dapat diletakan tanaman paku2an dan gentong air yg berisi tanaman dibawah pot Phalaenopsis

Aerasi.
Phalaenopsis termasuk anggrek epifit yang biasanya menempel pada pohon induk yang tinggi, dan menyukai aliran angin yang semilir, aerasi juga menjaga kadar kelembaban agar tidak terlalu jenuh.

Temperatur.
Biasanya kunci pemicu pembungaan phalaenopsis adalah jika terjadi perbedaan suhu tertinggi - terendah sekitar 10 derajat celcius, oleh karena itu temperatur ideal untuk si kupu2 ini adalah 18-28 derajat celcius. Jika diperhatikan maka masa-masa memasuki musim hujan akan menjadi waktu ideal bagi phal anda untuk memunculkan calon spikenya.

Dengan memperhatikan semua hal diatas maka diharapkan semua hobiis dapat membungakan phalaenopsisnya sekaligus menepis anggapan bahwa memelihara phalaenopsis itu sulit. Selamat mencoba.***

(Sumber:anggrek.org)

anggrek bulan

Saturday 6 June 2009

Anggrek Dataran Rendah Pilihan

anggrek dataran rendah
Bagi pemula yang berlokasi di daerah dataran rendah, seperti Jakarta, menurut dia, paling tidak ada 36 spesies bisa jadi pilihan (Lihat Tabel di Bawah). Anggrek-anggrek ini kebanyakan asli Pulau Jawa.

Lebih rinci Frangky menjelaskan tentang hal-hal utama dalam perawatan anggrek, yaitu lokasi, suhu, dan kelembapan. Anggrek bisa tumbuh pada kisaran suhu 15o—35oC tetapi akan lebih optimal pada suhu 21oC. Kelembapan udaranya sekitar 65—70%. Meski bisa hidup di dataran rendah, anggrek tetap tidak boleh terkena cahaya matahari secara langsung dan terus menerus. Sebaiknya, anggrek ditempatkan di bawah tanaman yang rimbun dengan sirkulasi udara lancar.

Penyiraman dengan alat semprot cukup sekali sehari. Jangan berlebihan karena malah anggrek mudah terserang cendawan sehingga daun dan akarnya membusuk. Pada tanaman yang sedang berbunga, usahakan bunganya tidak tersemprot air karena jadi cepat rontok.

Agar anggrek rajin berbunga, pupuklah dengan pupuk cair khusus untuk bunga. Dosisnya ½ sendok teh dalam satu liter air. Semprotkan hanya pada bagian daun dan akar.

Pilih juga media tanam yang tidak cepat rusak sehingga memudahkan akar menempel. Media tanam harus porous agar sirkulasi udara lancar. Media untuk anggrek antara lain pakis, moss, sabut kelapa, arang kayu, pecahan batu bata, dan genting.

Kecuali soal teknis, Frangky juga memberi tips membeli anggrek. Hindari membeli spesies mahal-mahal bagi yang belum terbiasa atau belum cukup pandai memelihara. Jangan pula memilih yang baru diambil dari hutan karena belum sehat dan membentuk perakaran yang baik. Perlu adaptasi lagi agar anggrek ini bisa terbiasa dengan iklim tempat ia dipelihara. Di samping itu rajin-rajinlah mengunjungi situs anggrek untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang karakteristik masing-masing jenis anggrek yang dipelihara. Belilah buku tentang anggrek merupakan keharusan. Memang harganya cukup mahal, tapi anggap saja sebagai investasi. Tri Mardi Rasa/ AGRINA

ANGGREK2 SPESIES UNTUK DATARAN RENDAH

Acriopsis javanica

Aerides odorata

Arachnis flos-aeris

Ascocentrum miniatum

Bulbophyllum vaginatum

Cleisostoma discolor

Coelogyne rochussenii

Cymbidium aloifolium

Dendrobium crumenatum

Dendrobium stuartii

Eria javanica

Flickengeria angulata

Kingidium deliciosum

Liparis viridifolia

Luisia javanica

Micropera callosa

Paphiopedilum glaucophyllum

Phalaenopsis amabilis

Pomatocalpa kunstleri

Pteroceras pallidum

Rhynchostylis retusa

Spathoglotis plicata

Thecostele alata

Thrixpermum aracnites

Vanda tricolor

bunga anggrek
bunga anggrek

Air Kelapa dan Anggrek

bunga anggrek

Air kelapa ternyata memiliki manfaat untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Air kelapa yang sering dibuang oleh para pedagang di pasar tidak ada salahnya untuk kita manfaatkan sebagai penyubur tanaman. Selama ini air kelapa banyak digunakan di Lab sebagai nutrisi tambahan di dalam media kultur jaringan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa air kelapa kaya akan potasium (kalium) hingga 17 %. Selain kaya mineral, air kelapa juga mengandung gula antara 1,7 sampai 2,6 % dan protein 0,07 hingga 0,55 %. Mineral lainnya antara lain natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg), ferum (Fe), cuprum (Cu), fosfor (P) dan sulfur (S). Disamping kaya mineral, air kelapa juga mengandung berbagai macam vitamin seperti asam sitrat, asam nikotinat, asam pantotenal, asam folat, niacin, riboflavin, dan thiamin. Terdapat pula 2 hormon alami yaitu auksin dan sitokinin sebagai pendukung pembelahan sel embrio kelapa.

Penelitian di National Institute of Molecular Biology and Biotechnology (BIOTECH) di UP Los BaƱos mengungkapkan bahwa dari air kelapa dapat diekstrak hormon yang kemudian dibuat suatu produk suplemen disebut cocogro. Hasil penlitian menunjukkan bahwa produk hormon dari air kelapa ini mampu meningkatkan hasil kedelai hingga 64 %, kacang tanah hingga 15 % dan sayuran hingga 20-30 %. Dengan kandungan unsur kalium yang cukup tinggi, air kelapa dapat merangsang pembungaan pada anggrek seperti dendrobium dan phalaenopsis.

Mulai sekarang, cobalah untuk menyisihkan sedikit air kelapa yang kita minum untuk kita persembahkan kepada sahabat kita, anggrek tercinta. Slamat mencoba dan jangan lupa untuk melaporkan hasilnya sebagai evaluasi kepada teman-teman semua.

(Dikutip dari http://ambardhi.com/ anggrek/index.html)

bunga nggrek

CLONING ANGGREK MENUJU PASAR DUNIA

ANGGREK PUTIH
Sangat memperihatinkan memang kondisi yang terjadi di Indonesia. Anggrek yang termasuk jenis bunga tropis ini, ternyata tak mampu dihasilkan Indonesia yang musim kemaraunya sangat panjang dalam jumlah yang berlimpah dan berkualitas tinggi. Sehingga kebutuhan dalam negeri pun harus ditutup dengan mengimpor dari Thailand dan Taiwan Padahal Jembatan SURAMADU Akan diresmikan Oleh SBY.

Keprihatinan itu rupanya sangat menyesaki fikiran Prof. Dr. Ir. Titis Adisarwanto --seorang peneliti anggrek asal Malang. Menurut ia, kondisi yang menimpa pasar anggrek di Indonesia hendaknya harus segera di atasi. Impor anggrek harus secepatnya dihentikan.

“Salah satu terobosan yang perlu dilakukan adalah mengubah sistem pengembangan konvensional yang selama ini dilakukan para breeder. Alternatif paling ideal yang harus dilakukan adalah pengembangan bersistem kultur jaringan cloning,” kata Titis di sela-sela pameran PAI (Pecinta Anggrek Indonesia) Cabang Malang di Gedung Krida Univ. Negeri Malang April lalu.

Kalaulah para breeder berani melakukan perubahan system pengembangan itu, diyakini, sistem kultur jaringan cloning mampu mendongkrak citra anggrek Indonesia untuk berbicara di tingkat internasional.

Memang, untuk mengembangkan sistem kultur jaringan cloning sangat membutuhkan investasi yang besar. Namun, alternative ideal satu-satunya ini harus berani diambil alih para breeder Indonesia. Keuntungan atas keputusan ini sangat banyak. Selain para pengembang anggrek memiliki sebuah teknologi baru, yang menjanjikan keuntungan banyak. Kondisi pasar yang empat tahun terakhir sekitar 70% dipenuhi oleh anggrek impor, maka pada dua tahun ke depan pasar nasional sudah mampu direbut anggrek Indonesia.

“Sebaliknya jika para breeder tidak mau meningkatkan kualitas pengetahuannya dalam teknologi penelitian tentang cloning, saya yakin pada 5 tahun mendatang anggrek yang mengisi pasar nasional adalah anggrek import,” ujarnya.

Wacana yang ditawarkan Titis Adisarwanto, ternyata tidak sekadar teori saja. Diam-diam ia sendiri telah berhasil mengembangkan teknologi cloning ini meski jumlahnya sedikit dan kualitasnya sangat tinggi dan standar internasional. “Jika saya bisa mengembangkan teknologi cloning yang menjanjikan keuntungan ini, tentunya para breeder yang lebih berpengalaman pasti bisa,” katanya.

Menurut ia, sebagian yang mengusai teknologi bisa memulai sistem cloning ini pada saat ini. Memang kendala pendanaan siap membentur para breeder, tapi kendalan ini pasti memiliki alternative solusi yang ideal. Misalnya, menyelenggarakan sistem cloning ini dengan cara berkelompok. Setelah menghasilkan hasil pembibitan dengan standar kualitas internasional, barulah masing-masing breeder melakukan pengembangan secara individu. Sehingga dalam sebuah kelompok kerja dapat dilahirkan beragam anggrek berkualitas internasional yang beragam.

TIDAK MAMPU

Kelemahan dalam memenuhi kebutuhan pasar nasional itu, tidak dipungkiri Untung Santoso selaku Ketua I PAI Batu – Malang. Menurut ia, ketidakmampuan breeder memenuhi pasar itu sudah berlangsung lama. Ia sendiri juga mengalami kondisi memprihatinkan ini. Misalnya tuntutan pasar pada dirinya atas pesanan 1.000 buah anggrek botol pada setiap bulan, yang sifatnya temporer. Akibat tak mampu memenuhi permintaan dari Kalimantan itu, mhan itu dengan anggrek impor dari Thailand atau pun Taiwan.

“Import merupakan sesuatu hal yang wajar. Permasahannya jika kita tidak mampu memperbaiki diri untuk meningkatkan kuantitas, kualitas, dan kontinuitas, maka sampai kapan pun tidak akan memecahkan masalah yang mengancam pasar anggrek Indonesia ini”, ujar dosen Univ. Muhammadiyah Malang ini.

Untuk melakukan perubahan itu, dikatakan, hendaknya dilakukan dalam koridor yang sistematis, seperti menyelenggarakan sebuah forum yang bisa mempertemukan antara pemerintah dan pembudidaya anggrek. Dalam pertemuan itu dilakun untuk mengambil suatu solusi terbaik bagi perkembangan anggrek Indonesia.

Dicontohkan, acara dialog dengan Ibu Mufidah Jusuf kalah selaku Ketua Umum DPP_PAI, yang baru-baru ini digelar di Prigen Pasuruan Jawa Timur. “Tapi pertemuan-pertemuan seperti itu harus ditindak lanjuti secara serius dan berkesinambungan”, ujarnya
Sebetulnya industrialisasi anggrek, terutama jenis phalaenopsis (anggrek bulan) sudah ada di Jawa Barat, maka harga anggrek jenis ini tergolong murah dibandingkan jenis lainnya. Itupun bahan dasarnya dari Taiwan jadi disana pun hanya pembesaran saja. “Harga anggrek dipasar stabil, Cuma kita belum berfikir proses industrialisasi yang besar yang panjang yang melibatkan banyak orang, sehingga banyak orang yang termakmurkan oleh proses tersebut”, ungkapnya.

Sedangkan untuk membuat suatu cloning tertentu tidak semudah membalik telapak tangan, tapi butuh proses yang panjang. Industrialisasi anggrek tersebut harus bisa memenuhi permintaan pasar, sementara kondisi saat ini banyak pengembang anggrek lebih memilih anggrek dari unsur keunikan atau kelangkaannya saja. Sedangkan kebutuhan anggrek oleh tidak terperhatikan.

“Jadi saya menilai para penyilang anggrek sebagai seorang seniman, jadi lebih harus ada sentuhan-sentuhan teknis untuk mengarahkan para penyilang itu mengembangkan secara industrialisasi”, tambahnya.

Kondisi anggrek dendrobium bulat yang disukai pasar, misalnya. Menurut ia, kondisi ini membuat jenis dendrobium dinilai sebagai anggrek pasaran. Para penyilang pun jarang menyilangkan jenis tersebut, lebih memilih menyilangkan yang unik dan langka. “Sebenarnya memberikan penyadaran tadi memang butuh proses yang tidak semudah yang dibayangkan, butuh step by step. Seharusnya apa yang dibutuhkan pasar itu yang harus kita perbanyak”, kata Untung Santoso mengunci pembicaraan.

(Majalah Kembang Edisi 9 (Mei 2008)/yogie)

ANGGREK PUTIH

Thursday 4 June 2009

MENANAM DAN MERAWAT ANGGREK

bunga nggrekTanaman anggrek merupakan tanaman yang telah ada di bumi sejak 120 juta tahun yang lalu dan telah sanggup terus berevolusi dan beradaptasi sehingga masih bertahan sampai sekarang, meskipun banyak hewan dan tumbuhan purba punah. Anggrek hidup di semua benua, kecuali Antartika. Di Tiongkok, anggrek liar ditemukan hidup di daerah Tiongkok Barat Daya dan Selatan, misalnya di propinsi Sichuan dan Yunnan. Di dunia ini ada hampir 35 ribu spesies anggrek. Bahkan masih banyak lagi spesies yang belum ditemukan. Salah satu anggrek langka yang ditemukan di daerah Xishuangbanna di propinsi Yunnan memiliki mantel bulu yang unik.

Di alamnya yang alami, anggrek bertahan hidup dari mineral yang terkandung pada air hujan yang jatuh dan pupuk yang terbuat dari daun-daun, kotoran burung atau serangga yang membusuk. Serangga yang bertugas membantu perkawinan bunga anggrek ditarik dengan baunya yang harus semerbak, atau dengan warna-warni dan bentuk yang menyerupai serangga tersebut, misalnya pada anggrek yang menyerupai kupu-kupu. Selain itu, serangga yang kaki-kakinya pernah terlumuri oleh benang sari bisa juga tergelincir ke kepala putik, sehingga membantu perkawinan antar anggrek.

Tentang cara perawatan anggrek, pada dasarnya ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Yang pertama adalah cahaya.

Anggrek membutuhkan cahaya matahari untuk hidup, tetapi tidak boleh terkena terlalu banyak sinar matahari. Yang paling baik adalah cahaya matahari dari timur, ketika matahari akan terbit. Tapi siang yang terlalu panjang dan terik tidak baik bagi anggrek karena daunya bisa cepat layu. Bagi pecinta anggrek di Tiongkok Utara, di musim panas mereka harus berhati-hati bila menaruh anggrek di jendela yang menghadap ke barat, karena jendela yang menghadap ke barat mendapat sinar matahari selama siang sampai matahari terbenam. Padahal, pada musim panas matahari baru terbenam di Tiongkok Utara pada pukul 8 atau bahkan 8.30 malam. Min Lin dan pecinta anggrek Indonesia tentu tidak perlu khawatir tentang hal ini, tetapi tentunya, lebih baik bila menjelang tengah hari anggrek dipindahkan ke tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung, atau tempat yang lebih teduh.

Sebetulnya tiap jenis anggrek memiliki kebutuhan cahaya sendiri-sendiri. Anggrek keluarga phalaenopsis dan oncidium kurang suka cahaya, sedangkan anggrek jenis cattleya, dendrobium dan vanda suka cahaya.

Yang kedua adalah kelembaban.

Kebanyakan anggrek menyukai kelembaban. Bagi pecinta anggrek di Indonesia, hal ini tentu tidak menjadi masalah, karena Indonesia adalah negara tropis yang lembab. Tetapi bagi mereka yang tinggal di Tiongkok Utara, udara cukup kering, terutama pada musim dingin. Karena itu mereka disarankan untuk menaruh seember air di dekat anggrek-anggrek mereka, sehingga air bisa menguap dan melembabkan anggrek.

Yang ketiga adalah pengairan.

Paling baik, anggrek disiram pada pagi hari, sehingga air sudah menguap pada saat malam tiba. Akar yang tergenangi air bisa membusuk sehingga anggrek menjadi layu atau mati. Karena itu, pot yang digunakan harus memiliki pori-pori air. Air yang paling baik untuk menyiram anggrek adalah air hujan, karena mengandung telah bercampur dengan debu dan materi-materi organic. Air keran tidak terlalu baik, terutama air keran yang banyak mengandung kaporit. Bila air keran akan digunakan, lebih baik didiamkan dulu selama beberapa saat sehingga kaporitnya mengendap. Yang perlu diingat adalah jangan menyiram anggrek dengan air yang terlalu dingin.

Penyiraman anggrek tidak perlu dilakukan terlalu sering. 5-10 hari sekali bisa disiram, tergantung dari jenis anggrek. Yang pasti, ketika disiram, medium tempat akar anggrek tumbuh harus dalam keadaan telah benar-benar kering.

Yang keempat adalah temperatur.

Bagi orang Indonesia, suhu udara mungkin tidak menjadi masalah, karena suhu di Indonesia rata-rata selalu sama. Di Tiongkok, anggrek harus dirawat di dalam rumah yang menggunakan pemanas pada musim dingin. Rata-rata anggrek tidak tahan udara yang lebih dari 33 derajat Celcius atau di bawah 15 derajat Celcius. Karena itu, jangan biarkan anggrek Anda ditempatkan di tempat yang terlalu panas. Setelah ini Anda juga bisa mendengarkan ulasan dari pakar anggrek yang mengatakan bahwa temperatur paling baik untuk anggrek adalah 27 ? 28 derajat Celcius.

Bagi yang memelihara anggrek di dalam ruangan, maka yang juga harus diperhatikan adalah poin ke lima yaitu ventilasi udara. Bagi kebanyakan keluarga di Indonesia, hal ini tidak terlalu masalah. Kebanyakan rumah di Indonesia masih menempel di tanah, memiliki halaman, dan cukup ventilasi. Ini disebabkan karena orang Indonesia yang tinggal di iklim tropis sangat membutuhkan ventilasi udara, sehingga jendela rumahnya kerap dibuka. Tetapi bagi orang Tiongkok di kota-kota besar yang tinggal di apartemen dan pada musim dingin udara terlalu dingin, maka ventilasi bisa menjadi masalah. Karena itu, selama beberapa saat, anggrek perlu ditaruh di dekat kipas angin supaya mendapat sirkulasi udara. Udara yang berhembus atau angin sepoi-sepoi sangat diperlukan oleh anggrek supaya air siraman tidak menggenang sehingga bisa jadi tempat tumbuh bakteri yang membusukkan akar anggrek. Jadi, supaya anggrek Anda tetap tumbuh dengan bahagia, maka jangan lupa untuk diangin-angin, ditaruh di beranda yang terkena hembusan udara segar.

Yang keenam, yang juga perlu diperhatikan adalah pemberian pupuk. Pilihlah pupuk yang mengandung potassium untuk perkembangan bunga dan buah, fosfor untuk produksi bunga, dan nitogren untuk pertumbuhan tanaman. Bila medium anggrek dibuat dari kulit kayu yang telah dibusukkan, nitrogen sangat diperlukan karena medium tersebut dihasilkan dari pembusukan kulit kayu oleh bakteri. Bakteri memakan banyak sekali nitrogen, sehingga tidak menyisakan banyak nitrogen bagi anggrek. Tentang banyaknya pemakaian pupuk dan seringnya, ini semua tergantung dari keadaan tanaman yang baru dibeli. Tanyakan kepada penjual, jumlah dan seringnya pupuk yang dipakai karena semua anggrek berbeda-beda. Penjual anggrek juga biasanya menjual pupuk yang direkomendasikan.

Hal yang terakhir yang juga harus diperhatikan adalah pemindahan pot. Setiap anggrek harus dipindah dari potnya setiap satu setengah sampai dua tahun sekali. Mengapa? Karena mungkin anggrek tersebut sudah tumbuh terlalu besar sehingga potnya terlalu kecil untuk menampung kebutuhan akar-akar yang sudah berkembang. Selain itu, akar anggrek juga harus dibersihkan dari akar-akar yang sudah mati. Yang juga penting adalah mengganti medium anggrek yang mungkin sudah habis vitaminnya. Pot yang lama masih bisa dipakai, setelah dibersihkan. Semua ini tentu harus dilakukan dengan hati-hati dan tanyalah kepada penjual anggrek atau toko tanaman tentang prosedur. Tetapi yang harus diingat, anggrek suka berada di pot yang agak ketat, karena bila potnya terlalu besar, sebagian besar energi akan digunakan untuk menumbuhkan akar. Juga jangan asal pindah ke pot yang baru. Pemindahan pot dilakukan bila memang anggrek sudah terlalu besar, atau bila ditemukan air menggenang yang bisa membusukkan akar. Bila tidak ditemukan alasan-alasan untuk memindah ke pot yang baru, biarkan anggrek hidup di potnya mungkin setahun lagi.

Nah, saudara pendengar, kini saya ajak Anda untuk mengunjungi perusahaan hortikultur di Tiongkok yang memiliki rumah kaca khusus anggrek. Perusahaan ini mengembangbiakkan bibit anggrek dengan bioteknologi dan mengekspor anggrek-anggrek mereka ke luar negeri. Berikut wawancara dengan Li Chun Lin, Penanggung Jawab Produksi Jetgreen di Beijing.

Perusahaan kami mengimpor bibit bunga anggrek dari tahun 70-an. Tetapi perusahaan ini mula-mula didirikan di Taiwan. Di daratan Tiongkok kami baru mulai pada tahun 1995 atau 1996. Bunga yang terkenal dari perusahaan kami adalah bunga anggrek kupu-kupu, atau phalaenopsis. Dulu bibitnya diambil dari Taiwan, tetapi sekarang kami membibit sendiri. Kami menggunakan teknologi kloning sehingga semua bibit yang dihasilkan dijamin memiliki karakteristik yang sama, baik itu bentuk daunnya, bunganya, maupun kualitasnya.

Tiongkok Utara ini memiliki musim yang temperaturnya sangat beda jauh, bagaimana bisa memelihara bunga anggrek di sini?

Kami menggunakan greenhouse (rumah kaca) dan pengaturan suhu. Perusahaan kami sendirilah yang membuat rumah kaca ini. Pada musim dingin kami mengatur suhu supaya tidak terlalu dingin dan pada musim panas kami juga mengatur agar suhu tidak terlalu tinggi. Bunga anggrek paling baik hidup di suhu 27 ? 28 derajat Celcius.

Bagaimana bila ada yang membeli bunga-bunga ini dan membawanya pulang, apa yang harus dilakukan pembeli anggrek?

Sesudah dibawa pulang ke rumah, tidak perlu sering-sering disiram air. Tujuh atau sepuluh hari sekali sudah cukup. Bila medium tempat tumbuh anggrek sudah kering, baru siram air lagi. Kalau tiap hari disiram air, akarnya bisa membusuk. Jangan taruh di tempat yang terkena sinar matahari yang terlalu terik. Tetapi harus tetap kena sinar matahari sedikit. Di Beijing pada musim dingin bunga inipun bisa tumbuh, karena adanya pemanas dalam ruangan. Bila di suatu ruangan, suhunya di bawah 5 derajat, maka bunga ini akan mati. Suhu yang lebih dari 30 derajat juga akan mempengaruhi pertumbuhan anggrek. Jadi yang paling bagus 27 ? 28 derajat Celcius. Bunga ini butuh sinar matahari sebesar 20 ribu lux (lux adalah satuan ukuran intensitas cahaya). Rumah kaca mereka didesain untuk menerima sinar matahari sebesar ini. Sinar mataharinya tidak boleh terlalu terik, tetapi juga tidak boleh ditaruh di tempat yang tidak terkena sinar matahari. Bila tidak ada sinar matahari, bunganya akan cepat gugur.

(Dikutip dari situs NengAnggrek.Com)